Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen merupakan alat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahakan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Unsur-unsur manajemen terdiri dari: man, money,
method, machines, materials dan market.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling. Pengertian fungsi-fungsi yang dilaksanakan dalam proses
manajemen sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa.
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen
memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah
esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu
yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir
bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap
saat selama poses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin
memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencaan kembali dapat menjadi
faktor kunci pencapaian sukses akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan
kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan
keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus
dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
Pengorganisasian (Organizing)
Menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk
menunjukkan hal-hal berikut:
- Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
- Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
- Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugastugas dan para karyawan.
- Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengarahan (Actuating)
Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan
sebagai berikut:
Motivasi: Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan
subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja
dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orangorang berprilaku
tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan
organisasi. Motivasi adalah subyek membingungkan, karena motif tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku
orang yang tampak.
Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah
kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.
Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan pada pihak lain agar
dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi dengan bawahan tentang
penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi
pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsifungsi manajemen mereka hanya
melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Kepemimpinan
manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh
pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan
tugasnya. Implikasi penting dalam definisi tersebut yaitu: pertama,
kepemimpinan menyangkut orang lainbawahan atau pengikut; kedua, kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara pimpinan dan
anggota kelompok; ketiga, pemimpin dapat juga memberikan pengaruh. Kepemimpinan
merupakan bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi
orangorang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, sedangkan manajemen
mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain seperti perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan.
Pengawasan
(Controlling)
Pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan, serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Tiga tipe dasar
pengawasan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pengawasan pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalahmasalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
- Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control), sering disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , d ilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.
- Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuam-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Pengadaan
Pengadaan adalah Merancang hubungan yang tepat dengan
supplier dimana ada 2 cara / strategi
pengadaan yang meliputi proses pembelian barang pada supplier yaitu,
pembelian rutin cara ini berlaku untuk perusahaan yang sudah memiliki supplier
yang jelas dimana sudah terjadi kesepakatan jangka panjang di antara
kedua pihak. Dan yang kedua Tender atau lelang, Strategi ini berlaku untuk
perusahaan yang menyupplai barang dengan spesifikasi teknis yang cukup kompleks
dan tidak akan dibeli berulang-ulang karena barang yang akan dibeli bukan
merupakan barang yang standart sehingga supplier yang dimiliki tidak tetap.
Selain
itu, perusahaan juga memiliki aturan yang memang mengharuskan
penyuplaian/pembelian barang dilakukan dengan proses tender.
Lelang
dan tender itu berbeda. Hal yang membedakannya adalah jika tender, saat
pertama kali pihak perusahaan menawarkan harga pada para calon supplier, maka
harga itu tidak bisa lagi direvisi. Sedangkan lelang, para calon supplier
berkesempatan menawarkan harga/menurunkan harga sampai batas waktu lelang yang
ditentukan. Kemudian untuk caranya, dalam system tender biasanya tidak
memperlihatkan harga penawaran dari supplier satu ke supplier lainnya(rahasia
antara 2 pihak saja), sedangkan pada lelang justru para calon supplier diundang
untuk mengikuti proses lelang dimana pada proses ini terjadi keterbukaan dari
semua pihak.
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan,
seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan.
Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan
dan pelatihan.pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
Pengembangan
SDM merupakan salah satu bentuk aktivitas dari manajemen sumber daya manusia,
seperti dijelaskan oleh (Husaini Usman, 2008: 221) bahwa pengembangan SDM
merupakan bagian dari manajemen SDM. Pengembangan SDM ialah proses meningkatkan
kuantitas dan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui
pengamalan agama, peningkatan kesejahteraan, peningkatan pendidikan,
peningkatan pelatihan, peningkatan kesehatan, peningkatan kesempatan kerja,
pengendalian kependudukan, peningkatan lingkungan hidup, dan perencanaan
karier.
Pengembangan menurut Beebe,
et.al (2004: 8) adalah:
The concept of
development is a process often linked to both training and human resources. The
word development added to other terms suggests a broadening of the behaviors or
strategies to achieve a goal. Development is any behavior, strategy, design,
restructuring, skill or skill set, strategic plan, or motivational effort that
is designed to produce growth or change over time. Development is a process of
helping the organization or individuals in the organization do their jobs more
effectively. Development involves a set of strategies that can help an
individual or organization change to perform more effectively in achieving
individual or corporate vision, mission, and goals.
Konsep pengembangan adalah
suatu proses yang saling berkesinambungan antara pelatihan dan sumber daya
manusia. Kata pengembangan ditambahkan pada bagian lain yang mempengaruhi
perilaku atau strategi untuk mencapai suatu tujuan/hasil. Pengembangan adalah
segala perilaku, strategi, desain, restrukturisasi, ketrampilan, perencanaan
strategis, atau usaha memotivasi yang dirancang untuk menghasilkan pertumbuhan
atau perubahan dari waktu ke waktu. Pengembangan adalah suatu proses untuk
membantu organisasi atau individu dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Pengembangan melibatkan satu set strategi yang dapat membantu individu atau
organisasi untuk lebih efektif dalam melaksanakan pencapaian individu atau visi
organisasi, misi, dan tujuan/hasilnya.
Pengembangan
SDM terbagi menjadi dua bentuk, yaitu pelatihan dan pengembangan (training
and development). Program pelatihan dan pengembangan merupakan serangkaian
aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan
kinerja individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Aktivitas ini mengajarkan
keahlian baru, memperbaiki keahlian yang ada, dan mempengaruhi sikap karyawan. Aktivitas
pelatihan dirancang untuk meningkatkan keahlian pada pekerjaan saat ini.
Sebagai contoh karyawan dapat dilatih dalam teknik pengambilan keputusan atau
kemampuan dalam sistem pengolahan data. Aktivitas pengembangan dirancang supaya
mendidik karyawan di luar keperluan posisi, sehingga dipersiapkan untuk promosi
dan mampu memandang peran dalam organisasi secara lebih luas.
Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman
pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal
konsistensi.
Tujuan dari pemberian kompensasi dan benefit adalah
untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan karyawan. Untuk itu dalam
perencanaan dan penerapan sistem kompensasi dan benefit harus disesuaikan
dengan visi, misi, strategi bisnis, dan strategi Human Resources (HR)
perusahaan anda.
Pertama yang harus diperhatikan adalah aspek
kesetaraan internal dan daya saing eksternal. Kesetaraan internal/keadilan internal
diperoleh apabila perusahaan sudah melakukan proses evaluasi jabatan dengan
benar. Daya saing eksternal adalah tingkat bayaran posisi-posisi/jabatan yang
ada dalam perusahaan dibandingkan dengan usaha/industri sejenis dan biasanya
berada dalam satu kawasan.
Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba,
karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian
merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua
kepentingan yang bertolak belakang.
Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan
kemanusiaan yang harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur
keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah
menghasilkan integrasi yang cukup kukuh, mendorong kerjasama yang produktif dan
kreatif untuk mencapai sasaran bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan
antarmanusia yang harmonis memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang
komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi dan etologi, sehingga dia
memahami serta dapat mengatasi masalah-masalah dalam hubungan kemanusiaan.
Pengintegrasian
sebagai fungsi operasional manajemen personalia yang terpenting, sulit dan
kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena karyawan/manusia
bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat, serta
membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda
dalam organisasi perusahaan.
Karyawan tidak
dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktor-faktor produksi lainnya
(mesin, modal atau bahan baku). Karyawan juga harus selalu diikutsertakan dalam
setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang
ada. Karena tanpa peran aktif karyawan, alat-alat canggih yang dimiliki tidak
ada artinya bagi peruashaan untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan hanya
dapat dicapai jika para karyawan bergairah bekerja, mengerahkan kemampuannya
dalam menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja
yang optimal.
Jika karyawan
kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat memperoleh hasil
yang baik. Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan kewenangannya untuk
mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat serta berkeinginan
mencapai hasil yang optimal.
Pengintegrasian
adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan,
agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan. Usaha untuk pengintegrasian
dilakukan melalui hubungan antar manusia (human relation), motivasi,
kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB), dan Collective Bargaining.
Jadi
pengintegrasian adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci
untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan
sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak. Kayawan dapat memenuhi
kebutuhannya dan perusahaan memperoleh laba.
Tujuan
pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras
dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta
terpenuhinya kebutuhan karyawan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan,
agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik
dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian
besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
Fungsi
Pemeliharaan (maintenance)
berkaitan dengan upaya mempertahankan kemauan dan kemampuan kerja karyawan
melalui penerapan beberapa program yang dapat meningkatkan loyalitas dan
kebanggaan kerja.
Perusahaan
memelihara kemampuan dan kemauan kerja antara lain melalui :
·
Program
keselamatan , kesehatan kerja
·
Hubungan
industrial
·
Organisasi
serikat pekerja
FUNGSI PEMELIHARAAN SDM;
Ø
Meningkatkan loyalitas SDM terhadap
perusahaan
Ø
Meningkatkan motivasi dan disiplin
kerja
Ø
Meningkatkan semangat dan kegairahan
kerja
Ø
Meningkatkan rasa aman, rasa bangga
dan ketenangan jiwa SDM dalam melakukan pekerjaan.
Ø
Meningkatkan kinerja SDM
Ø
Menurunkan tingkat kemangkiran SDM
Ø
Menurunkan tingkat turnover SDM
Ø Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan
kebersamaan.
Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya
tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial. Disiplin adalah kepatuhan untuk
menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk
kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
tanpa pamrih.
Prawirosentono (1999: 31) mengemukakan bahwa
secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku.
Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat
dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja
dengan organisasi di mana dia bekerja.
Robert E. Quin dkk dalam Prawirosentono (1999 : 32) mengatakan : “Discipline implies obedience and respect for the agreement between the firm and its employee. Discipline also involves sanction judiciously applied”.
Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.
Menurut Suradinata (1996: 150), disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku. Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya.
Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut. Dengan berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.
Robert E. Quin dkk dalam Prawirosentono (1999 : 32) mengatakan : “Discipline implies obedience and respect for the agreement between the firm and its employee. Discipline also involves sanction judiciously applied”.
Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.
Menurut Suradinata (1996: 150), disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku. Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya.
Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut. Dengan berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.
Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan
kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan
sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang No. 12 Tahun 1964.
Menurut Veithzal Rivai (2005, h 14) Sudah merupakan
tugas manajemen SDM untuk mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh
suatu satuan SDM yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen SDM merupakan bagian
dari manajemen umum yang mengfokuskan diri pada SDM. Adapun fungsi-fungsi
manajemen SDM seperti halnya fungsi manajemen umum, yaitu:
a. Fungsi Manajerial
1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
3) Pengarahan (directing)
4) Pengendalian (controling)
b. Fungsi Operasional
1) Pengadaan tenaga kerja
2) Kompensasi
3) Pengintegrasian
4) Pemeliharaan
5) Pemusatan hubungan kerja
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia mungkin
akan dijumpai ada beberapa perbedaan. Aspek lain dari manajemen sumber daya
manusia adalah peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan secara terpadu.
Manajemen sember daya manusia tidak hanya memperhatikan kepentingan perusahaan,
tetapi juga memperhatikan kebutuhan karyawan dan pemilik tuntutan masyarakat
luas. Peranan manajemen sumber daya manusia adalah mempertemukan atau memadukan
ketiga kepentingan tersebut yaitu perusahaan, karyawan dan masyarakat luas,
menuju terciptanya efektifitas, efisiensi, produktifitas dan kinerja
perusahaan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, (2001, h 2) terdapat
enam fungsi operatif manajemen sumber daya manusia, yaitu:
a. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
1) Perencanaan sumber daya manusia
2) Analisis jabatan
3) Penarikan pegawai
4) Penempatan kerja
5) Orientasi kerja
b. Pengembangan tenaga kerja mencakup:
1) Pendidikan dan pelatihan
2) Pengembang
3) Penilaian prestasi kerja
c. Pemberian balas jasa mencakup:
1) Balas jasa langsung terdiri dari: Gaji atau Upah dan Insentif
2) Balas jasa tidak langsung: Keuntungan dan Pelayanan atau kesejahteraan.
d. Integrasi mencakup:
1) Kebutuhan karyawan
2) Motivasi kerja
3) Kepuasan saja
4) Disiplin kerja
5) Prestasi kerja
e. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
1) Komunikasi kerja
2) Kesehatan dan keselamatan kerja
3) Pengendalian konflik kerja
4) Konseling kerja
f. Pemisahaan tenaga kerja mencakup: Pemberhentian
kerja.
(sumber Dr.
Syamsu Hariono, SE,MM)
0 komentar