Open top menu
Kamis, 09 Mei 2013




I.         Memperbaharui jasa pendidikan yang ditawarkan.
Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang digunakan oleh para pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:
a.    Konsep Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa perusahaan membuat produksi sebanyak-banyaknya. Dengan produksi masal ini akan diperoleh efisiensi dalam pemakaian input dan efisiensi dalam proses produksi. Kemudian perusahaan akan dapat menetapkan harga jual lebih murah dari saingan.       
Jika hal ini diterapkan dalam jasa pendidikan, bukan berarti lembaga pendidikan menghasilkan lulusan secara massal dengan mengabaikan mutu, kemudian menurunkan uang SPP, agar lebih banyak peminat masuk. Konsep produksi dalam jasa pendidikan, harus tetap memegang teguh peningkatan mutu lulusannya, dan uang SPP tidak terlalu tinggi.
b.    Konsep Produk
Konsep ini berlaku sudah sejak lama, pada saat produsen berada pada posisi kuat.Produsen menghasilkan produk yang sangat baik, menurut ukuran atau selera produsen sendiri, bukan menurut kehendak konsumen, konsumen demikian banyaknya, sehingga selera mereka bervariasi. Kesalahan pada konsep produk adalah menyamakan selera produsen dengan selera konsumen. Akibatnya jika timbul pesaing baru yang kreatif dalam bidang produksi, maka pengusaha yang menganut konsep produk ini kan kalah dalam persaingan.
             Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka pimpinan lembaga tidak boleh berbuat sekehendaknya, walaupun dalam rangka ingin meningkatkan mutu. Pimpinan harus sering memonitor apa kehendak konsumen, apa keluhan-keluhan yang dibicarakan oleh para mahasiswa diluar ataupun dosen, tenaga administrasi dan sebagainya.
c.     Konsep Penjualan
              Pengusaha yang menganut konsep penjualan (selling concept) berpendapat bahwa yang terpenting adalah produsen menghasilkan produk, kemudian produk itu dijual kepasar dengan menggunakan promosi besar–besaran. Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka ada kecenderungan lembaga menggunakan surat kabar, TV, memasang iklan. Iklan ini harus harus disertai bukti nyata yang menunjang kekuatan iklannya, iklan tanpa usaha perbaikan mutu lembaga pendidikan akan menjadi bumerang bagi lembaga itu sendiri. Para pengelola yang menganut konsep penjulan hanya mementingkan tugasnya saja tanpa memikirkan pelayanannya sudah baik atau belum.
II.      Melokalisasi sisetem titik pelayanan (point of service)
a.     Konsep Marketing (Marketing Concept)
Konsep Marketing ini menyatakan bahwa produsen tidak hanya memperhatikan diri sendiri tetapi melihat bagimana selera konsumen. Marketing tidak berarti bagaimana menjual produk agar laris habis, akan tetapi konsep marketing lebih berorientasi jangka panjang. Dalam konsep ini lebih menekankan pada “kepuasan konsumen”.Tujuan marketing adalah bagaiman usaha untuk memuaskan selera, memenuhi “needs and wants” dari konsumen. Istilah needs artinya kebutuhan yang didefinisikan sebagai rasa kekurangan pada diri seseorang yang harus dipenuhi. Sedangkan wants adalah keinginan, yang didefinisikan sebagai suatu kebutuhan  yang sudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama, keyakinan, family, dan sebagainya.
Lembaga pendidikan yang menganut konsep marketing ini tidak hanya sekedar mengajar siswa tiap hari sesuai jadwal, tetapi mengusahakan agar siswa puas dengan layanan lembaga dalam banyak hal, misalnya dalam suasana belajar mengajar, ruang kelas yang bersih, taman yang asri, dosen-dosen yang ramah, perpustakaan, Lab, dan lain sebagainya harus siap melayani siswa.
b.     Konsep Responsibility (konsep kemasyarakatan)
            Konsep ini menyatakan bahwa dunia perusahaan harus bertanggung jawab pada masyarakat terhadap segala perilaku bisnisnya. Perusahaan harus menghasilkan produk yang dapat diandalkan, tidak cepat rusak, tidak berbahaya jika digunakan oleh konsumen dan turut menjaga kelestarian alam. Jika konsep ini diterapkan dalam lembaga pendidikan maka lembaga pendidikan harus bertanggung jawabt terhadap masyarakat luas yang dipungut dan yang digunakan, sehingga mutu lulusan yang dihasilkannya benar-benar maksimal untuk kepentingan masyarakat.

Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam konteks lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotivasi guru atau karyawan administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penyedia jasa.

III.    Melakukan kontrak jasa pendidikan untuk mengikat pelanggan jasa pendidikan
1.    Produk Jasa ( The Service Product)
Produk jasa menurut Kotler (2000: 428) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebaagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Jadi, pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.
2.    Tarif Jasa ( Price)
Keputusan penentuan tarif dari sebuah produk jasa harus memperhatikan beberapa hal. Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penentuan tarif harus sesuai dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.Perubahan berbagai tarif di berbagai pasar juga hrus dipertimbangkan. Tarif spesifik yang akan ditetapkan akan bergantung pada tipe pelangganyang menjadi tujuan pasar jasa tersebut. Nilai jasa ditentukan oleh manfaat dari jasa tersebut.

IV.    Menggunakan kekuatan informasi jasa penddikan
a.      Tempat/Lokasi Pelayanan (Place/Service Location)
Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan di mana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
b.     Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
c.      Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, membujuk serta mengingatkan pelanggan sasran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
d.     Orang/Partisipan (People)
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penempilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).

V.      Menentukan nilai strategis jasa pendidikan bagi pelanggan jasa pendidikan.
Secara singkat, prinsip-prinsip penetapan harga seperti yang diusulkan oleh Kotler (1996) dikutip dari Zeithlam dan Bitner (2000: 436) adalah sebagai berikut:
a.      Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harga, mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta menentukan harga akhir.
b.     Perusahaan tidak harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui penetapan harga maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan cara memaksimumkan penerimaan sekarang, memaksimumkan penguasaan pasar atau kemungkinan lainnya.
c.      Para pemasar hendaknya memahami responsif permintaan terhadap perubahan harga.
d.     Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk didalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, serta biaya-biaya lainnya.
e.      Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa yang ditawarkan sehingga harga pesaing harus dipertimbangkan dalam proses penetaan harga.
f.      Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup markup, sasran perolehan,nilai yang dapat diterima, faktor psikologis dan harga lainnya.
g.     Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuaikan harganya dengan menggunakan harga psikologis, diskon harga, harga promosi, serta harga bauran produk.
Tagged
Pesan Damai
Tuliskan komentar dengan narasi cinta

Seseorang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapannya, tetapi hebat dalam tindakannya dan Cintai dirimu sendiri terlebih dahulu, pada akhirnya kamu akan menghabiskan hidupmu dengan dirimu sendiri

0 komentar

silahkan berikan masukan atau kritik yang positif